Tradisi Cukur Rambut Gembel

Tradisi Cukur Rambut Gembel

Anak-anak berambut gembel yang disebut Bocah Bajang, merupakan salah satu ciri khas Desa Dieng yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Tidak ada orang yang tahu, kapan rambut gembel itu mulai melekat pada kepala bocah itu. Yang jelas, bahwa rambut tersebut tidak dibawa sejak ia dilahirkan. Biasanya setelah diawali dengan sakit demam yang tinggi, rambut anak tadi sedikit demi sedikit menjadi menggumpal dan lama kelamaan menjadi gembel. Menurut para ahli, rambut gembel yang mereka miliki adalah gejala patologis yang disebabkan oleh faktor genetik atau faktor keturunan yang di bawa oleh para leluhur pendiri Desa Dieng. Warga Dieng umumnya percaya, bahwa pada saatnya nanti, bila rambut gembel itu mau di buang, maka harus melalui tradisi Cukuran, sambil memberikan beberapa syarat permintaan dari sang anak tadi. Warga Desa Dieng meyakini setelah di cukur melalui acara tradisi tersebut, rambut gembel itu tak akan tumbuh lagi, namun jika permintaan si anak itu tidak di turuti, rambut gembel itu akan tumbuh kembali. Tradisi Cukur rambut gembel menjadi acara utama dalam “Dieng Cultur Festival” yang dilaksanakan tiap tahun pada setiap bulan Juli atau Agustus. Kehadiran mereka tidak bisa di pisahkan dari mitos-mitos yang tumbuh subur di kawasan Dieng sejak dulu hingga sekarang

No comments:

Post a Comment